Terjemah Tafsir Jalalain Lengkap Surat Annas Ayat 1-6

Tafsir Jalalain Surat An-Nas
Terjemah Tafsir Jalalain Lengkap Surat Annas Ayat 1-6

Surat Annas (سورة الناس) merupakan surat ke-114 atau surat terakhir dalam al-Qur’an. Terdiri dari 6 ayat, surat ini mengajak kita untuk senantiasa meminta perlindungan kepada Allah Swt dari godaan dan bisikan syaitan. Berikut adalah terjemahan dan tafsir lengkap dari Tafsir Jalalain untuk Surat Annas ayat 1-6.

Bacaan Lainnya

سورة الناس
Surat An-Nas (Manusia)

1. قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ: خَالِقِهِمْ وَمَالِكِهِمْ خُصُّوا بِالذِّكْرِ تَشْرِيْفًا لَهُمْ وَمُنَاسَبَةً لِلاِسْتِعَاذَةِ مِنْ شَرِّ الْمُوَسْوِسِ فِي صُدُوْرِهِمْ

Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan manusia: Pencipta mereka dan Pemilik mereka, yang telah mereka khususkan dengan sebutan sebagai penghormatan bagi mereka dan sesuai untuk meminta perlindungan dari kejahatan bisikan (setan) yang bersembunyi di dalam dada mereka.”

2. مَلِكِ النَّاسِ

Raja manusia

3. إِلَٰهِ النَّاسِ

إِلَٰهِ النَّاسِ: بَدَلًا أَوْ صِفَتَانِ أَوْ عَطْفًا بَيَانًا وَأَظْهَرَ الْمُضَافَ إِلَيْهِ فِيهِمَا زِيَادَةً لِلْبَيَانِ

Tuhan manusia: (kedua ayat diatas berkedudukan) sebagai badal atau sifat atau ataf bayan, dan kemudian mudhof ileh. (Lafadz An-Nas) yang ditambakan pada kedu ayat diatas sebagai tambahan untuk memperjelas makna.

4. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ

مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ: الشَّيْطَانُ سُمِّيَ بِالْحَدَثِ لِكَثْرَةِ مُلَابَسَتِهِ لَهُ الْخَنَّاسُ لِأَنَّهُ يَخْنَسُ وَيَتَأَخَّرُ عَنِ الْقَلْبِ كُلَّمَا ذُكِرَ اللَّهُ

Dari kejahatan pembisik (setan): setan disebut sebagai pembisik karena ia sering berbisik, الْخَنَّاسِ (yang biasa bersembunyi) karena ia suka bersembunyi dan menjauh dari hati manusia setiap kali Allah disebut.”

5. اَلَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُوْرِ النَّاسِ

الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُوْرِ النَّاسِ، قُلُوْبُهُمْ إِذَا غَفَلُوْا عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ

Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia: (yaitu) hati mereka ketika mereka lalai dari mengingat Allah.

6. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ: بَيَانٌ لِلشَّيْطَانِ الْمُوَسْوِسِ أَنَّهُ جِنِّيٌّ وَإِنْسِيٌّ كَقَوْلِهِ تَعَالَى شَيَاطِيْنَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ

Dari (golongan) jin dan manusia: merupakan penjelasan bahwa setan yang membisikkan (kejahatan) adalah dari golongan jin dan manusia, sebagaimana firman Allah Ta’ala: “Setan-setan dari golongan manusia dan jin” (QS. al-An’am ayat 112).

أَوْ مِنَ الْجِنَّةِ بَيَانٌ لَهُ وَالنَّاسُ عَطْفٌ عَلَى الْوَسْوَاسِ وَعَلَى كُلٍّ يَشْتَمِلُ شَرُّ لَبِيدٍ وَبَنَاتِهِ الْمَذْكُوْرِينَ

Atau frasa minal jinnati adalah bayan dari lafadz al-waswasil khannas. Sedangkan frasa an-nas itu diathofkan pada lafadz alwaswas. Dan setiap (frasa) mencakup kejahatan lubaid dan anak-anak perempuannya yang telah disebutkan.

وَاعْتَرَضَ الْأَوَّلُ بِأَنَّ النَّاسَ لَا يُوَسْوِسُ فِي صُدُوْرِهِمُ النَّاسُ إِنَّمَا يُوَسْوِسُ فِي صُدُوْرِهِمُ الْجِنُّ وَأُجِيْبُ بِأَنَّ النَّاسَ يُوَسْوِسُوْنَ أَيْضًا بِمَعْنًى يَلِيْقُ بِهِمْ فِي الظَّاهِرِ ثُمَّ تَصِلُ وَسْوَسَتُهُمْ إِلَى الْقَلْبِ وَتَثْبُتُ فِيْهِ بِالطَّرِيْقِ الْمُؤَدِّي إِلَى ذَلِكَ وَاللَّهُ تَعَالَى أَعْلَمُ

Pendapat pertama yang menetang bahwa manusia tidak membisikkan (kejahatan) di dalam dada manusia, hanya jin yang membisikkan (kejahatan) di dalam dada mereka. Dan dijawab bahwa manusia juga membisikkan (kejahatan) dengan cara yang sesuai dengan mereka secara lahiriah, kemudian bisikan mereka mencapai hati dan menetap di dalamnya melalui cara yang mengarah ke sana, dan Allah Ta’ala lebih mengetahui.

Baca Juga: Terjemah Tafsir Jalalain Surat An-Nasr Lengkap Ayat 1-3

Pos terkait