Terjemah Kitab Bidayatul Hidayah Bab Tentang Ketaatan

اَلْقِسْمُ الْأَوَّلُ فِي الطَّاعَاتِ
Terjemah Kitab Bidayatul Hidayah Bab Tentang Ketaatan.

اَلْقِسْمُ الْأَوَّلُ فِي الطَّاعَاتِ
(Pembahasan Pertama Tentang Ketaatan)

اِعْلَمْ أَنَّ أَوَامِرَ اللَّهِ تَعَالَى فَرَائِضُ وَنَوَافِلُ
Ketahuilah bahwasannya perintah Allah ta’ala ada yang wajib dan ada yang sunnah.

Bacaan Lainnya

فَالْفَرْضُ رَأْسُ الْمَالِ، وَهُوَ أَصْلُ الـتِّجَارَةِ وَبِهِ تُـحْصَلُ النَّجَاةُ
Perintah Allah yang wajib (fardhu) itu bagaikan modal, dengannya ini perdagangan dapat berjalan. Yakni dengan menjalankan fardu inilah akan memperoleh keselamatan.

وَالنَّفْلُ هُوَ الرِّبْحُ وَبِهِ الْفَوْزُ بِالدَّرَجَاتِ
Sedangkan perintah Allah yang sunnah (naflu) itu ibarat keuntungan. Dan dengan keuntungan ini dapat diperoleh beberapa derajat.

قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَقُوْلُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى
Rasulullah ﷺ bersabdah, Allah berfirman (dalam bentuk hadis qudsi):

مَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ الْمُتَقَرِّبُوْنَ بِمِثْلِ أَدَاءِ مَا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِمْ، وَلَا يَزَالُ الْعَبْدُ يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ
Orang orang yang berusaha mendekatkan diri kepada-Ku (mutaqarribun) itu tidak akan berhasil kecuali dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang telah Aku wajibkan, dan terus menerus mendekatkan diri kepada-Ku dengan cara melakukan amal sunnah (sesudah melakukan kewajiban), pasti Aku mencintainya.


فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَلِسَانَهُ الَّذِي يَنْطِقُ بِهِ وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا
Apabila aku telah mencintai hambaku, maka aku akan menjadi pendengarnya, penglihatannya, lisannya, tangannya dan kakinya.

وَلَنْ تَصِلَ أَيُّهَا الطَّالِبُ إِلَى الْقِيَامِ بِأَوَامِرِ اللَّهِ تَعَالَى إِلَّا بِمُرَاقَبَةِ قَلْبِكَ وَجَوَارِحِكَ فِي لَحَظَاتِكَ وَأَنْفَاسِكَ، حِينَ تُصْبِحُ إِلَى حِينَ تُمْشِي
Wahai para penuntut ilmu! engkau tidak akan bisa menunaikan semua perintah Allah kecuali dengan menyadarkan hati, anggota tubuhmu, nafasmu dari pagi hingga petang, yakni agar senantiasa bersama Allah.

فَاعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ تَعَالَى مُطَّلِعٌ عَلَى ضَمِيْرِكَ، وَمُشْرِفٌ عَلَى ظَاهِرِكَ وَبَاطِنِكَ، وَمُحِيْطٌ بِجَمِيعِ لَحَظَاتِكَ، وَخَطَرَاتِكَ، وَخُطُوَاتِكَ، وَسَائِرِ سَكَنَاتِكَ وَحَرَكَاتِكَ؛ وَأَنَّكَ فِي مُخَالَطَتِكَ وَخَلْوَاتِكَ مُتَرَدِّدٌ بَيْنَ يَدَيْهِ؛ فَلَا يَسْكُنُ فِي الْمُلْكِ وَالْمَلَكُوتِ سَاكِنٌ، وَلَا يَتَحَرَّكُ مُتَحَرِّكٌ، إِلَّا وَجَبَّارُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ مُطَّلِعٌ عَلَيْهِ
Maka ketahuilah bahwa Allah ta’ala Maha Mengetahui apa yang ada dalam hatimu, dan Maha Mengawasi apa yang tampak (dzohir) dan tersembunyi (batin) darimu, Allah Maha Meliputi segala sesuatu dan pikiranmu, langkahmu, serta segala diam dan gerakmu baik dikeramaian maupun kesendirian. Semua yang ada di langit dan dibumi, baik yang bergerak maupun tidak, semuanya tidak terlepas dari awasan Allah. Dia berfirman yang berbunyi:

يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُوْرُ
“Dia Maha Mengetahui pandangan mata yang khianat dan sesuatu yang disembunyikan dalam.” (QS. Al-Mu’minun: 19)

فَإِنَّهُ يَعْلَمُ السِّرَّ وَأَخْفَى
“Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui rahasia dan esuatu yang lebih tersembunyi.” (QS. Thaha: 7)

فَتَأَدَّبْ أَيُّهَا الْمِسْكِيْنُ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ تَعَالَى تَأَدُّبَ الْعَبْدِ الذَّلِيْلِ الْمُذْنِبِ فِي حَضْرَةِ الْمَلِكِ الْجَبَّارِ الْقَهَّارِ
Maka engkau harus menjaga tingkah laku dihadapan Allah Swt baik dhohir maupun batin. Dengan cara merendahkan diri dihadapannya, layaknya seorang hamba yang hina, banyak kesalahannya di hadapan sang Raja yang gagah perkasa.

وَاجْتَهِدْ أَنْ لاَيَرَاكَ مَوْلَاكَ حَيْثُ نَهَاكَ، وَلَا يَفْقِدُكَ حَيْثُ أَمَرَكَ
Dan berusahalah kamu dengan semaksimal mungkin, sehingga Allah Swt tidak melihatmu melakukan perkara yang telah dilarang dan usahakan pula tidak meninggalkan perkara yang telah diperintahkannya.

وَلَنْ تَقْدِرَ عَلَى ذَلِكَ إِلَّا بِأَنْ تُوَزِّعَ أَوْقَاتَكَ، وَتُرَتِّبَ أَوْرَادَكَ مِنْ صَبَاحِكَ إِلَى مَسَائِكَ، فَاصْغِ إِلَى مَا يُلْقَى إِلَيْكَ مِنْ أَوَامِرِ اللَّهِ تَعَالَى عَلَيْكَ مِنْ حِيْنَ تَسْتَيْقِظُ مِنْ مَنَامِكَ إِلَى وَقْتِ رُجُوعِكَ إِلَى مَضْجَعِكَ

Dan kamu tidak akan mampu melakukan hal itu kecuali dengan membagi waktumu, dan menyusun wirid-wiridmu mulai pagi hingga petang. Oleh karena itu, perhatikanlah apa yang telah disampaikan kepadamu terkait perintah-perintah Allah Swt, sejak bangun hingga engkau kembali lagi ke tempat tidurmu.

Baca Juga: Terjemah dan Penjelasan Syarah Nadhom Alfiyah Bab Kalam

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *