Terjemah Tafsir Jalalain Lengkap Surat Al-Fatihah

Terjemah Tafsir Jalalain Surat Fatihah Lengkap 7 Ayat
Terjemah Tafsir Jalalain Lengkap Surat Al-Fatihah.

KITABONLINE.net – Berikut ini terjemah Tafsir Jalalain surat al-Fatihah lengkap 7 ayat.

Bacaan Lainnya

سورة الفاتحة
(Surat Al-Fatihah)

سُوْرَةُ الْفَاتِحَةِ مَكِيَّةٌ، سَبْعُ آيَاتٍ بِالْبَسْمَلَةِ إِنْ كَانَتْ مِنْهَا، وَالسَّابِعَةُ صِرَاطَ الَّذِينَ إِلَى آخِرِهَا، وَإِنْ لَمْ تَكُنْ مِنْهَا، فَالسَّابِعَةُ غَيْرُ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ إِلَى آخِرِهَا

Surat al-Fatihah diturunkan di Mekkah; jumlah ayatnya ada tujuh dengan basmallah, menurut pendapat yang menganggapnya sebagai salah satu ayat daripadanya, sedangkan ayat yang ketujuh menurutnya ialah mulai dari صِرَاطَ الَّذِينَ sampai dengan akhir surat. Jika basmalah dianggap bukan sebagai salah satu ayat dari al-Fatihah, maka ayat ketujuhnya adalah mulai dari غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ sampai dengan akhir surat.

وَيُقَدَّرُ فِي أَوَّلِهَا قُوْلُوْا لِيَكُونَ مَا قَبْلَ إِيَّاكَ نَعْبُدُ مُنَاسَبًا لَهُ بِكُوْنِهَا مِنْ قَوْلِ الْعِبَادِ: بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Berdasarkan anggapan ini maka sebelum ayat yang ketujuh diperkirakan adanya kalimat qūlu, supaya ayat yang ketujuh ini maknanya sealur dengan ayat-ayat sebelum ayat إِيَّاكَ نَعْبُدُ, yang kesemuanya itu dianggap sebagai doa dari hamba-hamba Allah.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

1). بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ (Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang)

الْحَمْدُ لِلَّهِ: جُمْلَةٌ خَبَرِيَّةٌ قُصِدَ بِهَا الثَّنَاءُ عَلَى اللَّهِ بِمَضْمُوْنِهَا عَلَى أَنَّهُ تَعَالَى مَالِكٌ لِجَمِيعِ الْحَمْدِ مِنَ الْخَلْقِ أَوْ مُسْتَحِقٌّ لِأَنْ يُحْمَدُوْهُ وَاللَّهُ عَالِمٌ عَلَى الْمَعْبُوْدِ بِحَقِّ {رَبِّ الْعَالَمِينَ} أَيْ مَالِكُ جَمِيعِ الْخَلْقِ مِنَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ وَالْمَلَائِكَةِ وَالدَّوَابِّ وَغَيْرِهِمْ

2. الْحَمْدُ لِلَّهِ (segala puji bagi Allah) lafaz ayat ini merupakan kalimat berita, dimaksud sebagai ungkapan pujian kepada Allah berikut pengertian yang terkandung di dalamnya, yaitu; bahwa Allah SWT adalah Yang memiliki semua pujian yang diungkapkan oleh semua hamba-Nya. Atau makna yang dimaksud ialah bahwa Allah SWT itu adalah Zat yang harus mereka puji. Lafaz Allah merupakan nama bagi Zat yang berhak untuk disembah رَبِّ الْعَالَمِينَ (Tuhan semesta alam), artinya Allah adalah Yang memiliki pujian semua makhluk-Nya, yaitu terdiri atas manusia, jin, malaikat, hewan-hewan melata dan lain-lainnya.

وَكُلٌّ مِنْهَا يُطْلَقُ عَلَيْهِ عَالَمٌ يُقَالُ عَالَمُ الْإِنْسِ وَعَالَمُ الْجِنِّ إِلَى غَيْرِ ذَلِكَ وَغَلَبَ فِي جَمْعِهِ بِالْيَاءِ وَالنُّونِ أَوْلِيَاءَ الْعِلْمِ عَلَى غَيْرِهِمْ وَهُوَ مِنَ الْعَلَامَةِ لِأَنَّهُ عَلَامَةٌ عَلَى مَوْجُودِهِ

Masing-masing dari mereka disebut alam; oleh karenanya ada alam manusia, alam jin dan lain sebagainya. Lafaz al-‘alamīna merupakan bentuk jamak dari lafaz alam, yaitu dengan memakai huruf ya dan nun. Alam semesta merupakan alamat (pertanda) mengingat ia adalah pertanda bagi adanya yang menciptakan.

3. الرَّحْمَن الرَّحِيْمِ (yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)

الرَّحْمَن الرَّحِيمِ: أََيْ ذِيْ الرَّحْمَةِ وَهِيَ إِرَادَةِ الْخَيْرِ لِأَهْلِهِ

Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang: yakni Dzat yang memiliki rahmat, rahmat adalah kehendak untuk memberikan kebaikan kepada makhluk-Nya.

4. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنَ (yang menguasai hari pembalasan)

مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنَ: أَيْ الْجَزَاء وَهُوَ يَوْم الْقِيَامَة وَخُصّ بِالذِّكْرِ لِأَنَّهُ لَا مُلْك ظَاهِرًا فِيهِ لِأَحَدٍ إلَّا لِلَّهِ تَعَالَى بِدَلِيلِ لِمَنْ الْمُلْك الْيَوْم لِلَّهِ وَمَنْ قَرَأَ مَالِك فَمَعْنَاهُ مَالِك الْأَمْر كُلّه فِي يَوْم الْقِيَامَة أَوْ هُوَ مَوْصُوف بِذَلِك دَائِمًا كَغَافِرِ الذَّنْب فَصَحَّ وُقُوعه صِفَة لِمَعْرِفَةِ

“Maliki Yaumiddin” artinya adalah Pemilik Hari Pembalasan di Hari Kiamat kelak. Lafadz ini disebutkan secara khusus karena tidak ada penguasa yang nyata pada hari itu kecuali Allah ta’ala, dengan bukti bahwa kepemilikan pada hari itu adalah milik Allah. Bagi siapa pun yang membaca “Maalik”, maka maknanya adalah Penguasa seluruh urusan pada Hari Kiamat. Atau Dia adalah Zat yang memiliki sifat ini
secara kekal, perihalnya sama dengan sifat-sifat-Nya yang lain, yaitu seperti غَافِرُ الذَّنْبِ (Yang Maha mengampuni dosa). Dengan demikian maka lafaz māliki yaumiddin ini sah menjadi sifat bagi Allah, karena sudah dikenal (ma’rifat).

5. إيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنَ (Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan)

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ: أَيْ نَخُصُّكَ بِالْعِبَادَةِ مِنَ التَّوْحِيدِ وَغَيْرِهِ وَنَطْلُبُ الْمُعَوَّنَةَ عَلَى الْعِبَادَةِ وَغَيْرِهَا

Hanya kepada Engkaulah kami menyembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan, yaitu kami mengkhususkan ibadah kepada-Mu, baik itu ibadah tauhid (mengesakan) maupun ibadah-ibadah lainnya, serta kami memohon pertolongan-Mu dalam beribadah dan lainnya.”

6. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمِ (tunjukilah kami jalan yang lurus)

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمِ: أَيْ أَرْشِدْنَا إلَيْهِ وَيُبْدَلُ مِنْهُ

Tunjukilah kami jalan yang lurus: Artinya adalah arahkanlah kami ke jalan yang benar dan gantikanlah jalan yang lain dengan jalan yang lurus tersebut.

7. صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْت عَلَيْهِمْ (Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka)

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ: بِالْهِدَايَةِ وَيُبْدَلُ مِنَ الَّذِينَ بِصِلَتِهِ {غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ} وَهُمُ الْيَهُودُ {وَلَا} وَغَيْرِ {الضَّالِّينَ} وَهُمُ النَّصَارَى وَنُكْتَةُ الْبَدَلِ إفَادَةً أَنَّ المُهْتَدِينَ لَيْسُوا يَهُودًا وَلَا نَصَارَى وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَابِ وَإِلَيْهِ الْمَرْجِعُ وَالْمَأْبُ

Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka: melalui hidayah dan petunjuk-Mu, bukan (jalan) mereka yang dimurkai yakni orang-orang Yahudi dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat yakni orang-orang Nasrani. Ini adalah penjelasan bahwa orang-orang yang mendapat petunjuk bukanlah Yahudi atau Nasrani. Allah lebih mengetahui apa yang benar dan kepada-Nya lah tempat kembali.

وَصَلَّى اللَّه عَلَى سَيِّدنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا دَائِمًا أَبَدًا وَحَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

Semoga Allah memberikat rahmat pada Nabi kita Muhammad ﷺ, keluarganya dan sahabatnya, serta memberikan salam yang banyak dan selamanya. Cukuplah Allah bagi kita dan Dia adalah pelindung yang terbaik. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung.

Baca Juga: Cara Baca Waqof dan Washol Pada Lafadz ائْتُوْنِيْ

Pos terkait